KAMI TEAM SPESIALIS RANGKA ATAP BAJA RINGAN SPESIALIS JASA BONGKAR ATAP DAN PASANG RANGKA BAJA RINGAN DAN PASANG ATAP GENTENG METAL PASIR RANGKA ATAP BAJA RINGAN KUAT ,MURAH,BERKUALITAS SPESIALIS RANGKA ATAP BAJA RINGAN-HOLLOW-SPANDECK-PEMASANGAN DLL CLASSIC TRUSS Adalah Rangka atap baja ringan yang memiliki daya tahan terhadap karat ,ringan,kuat yang terbuat dari Zincalume Pecah, retak, remuk pada genteng tentunya membuat celah pada genteng, di situlah sumber air masuk dan mengalir. Mengapa bisa terjadi..? secara sederhana bisa terjadi karena terinjak pada saat ada pelaksanaan di bidang atap, bisa juga karena usia genteng yg memang sudah saatnya harus di ganti dan biasanya terjadi pada genteng beton yg memiliki campuran semen Bergeser nya posisi genteng; penyebab bergesernya genteng secara umum yaitu: terinjak oleh binatang seperti tupai, kucing, dll yg memang sering melintasi wilayah atap, terkena badai angin yg cukup kencang mampu menggeser kedudukan genteng, penyebab lain adalah rusaknya struktur kuda2x ataupun reng dan kaso yg sudah lapuk Nok/bubungan pengikat genteng pertama mengalami keretakan pada adukan spesi semen acian DINDING BATAS TETANGGA Dinding yang berbatasan dengan tetangga adalah bagian yang sering memunculkan permasalahan bocor, hal ini dikarenakan karena usia dinding bata dan semen adukan sudah mengalami keretakan dan bisa diatasi dengan melakukan cheaping kemudian di waterproofing kembali. Hal lain lagi posisi flashing yg tidak sempurna dalam pemasangannya mengakibatkan tertariknya adukan semen pada posisi dinding TALANG Masalah pada posisi talang adalah, 1) ukuran talang, perhitungan dimensi talang harus diperhitungkan cukup untuk menampung debit air dari bidang atap yg mengalirinya, apabila tidak tercapai maka air akan meluber keluar 2) jumlah talang tegak (corong air) harus diperhitungkan jumlahnya agar kecepatan debit air hujan sebanding dengan jumlah air yg di buang 3) kemiringan talang, umumnya 5% apabila kita ingin mempercepat turunnya air, secara konservatif 2% sudah cukup 4) water proofing talang beton atau pun karpet talang yg juga memiliki usia, kebocoran karpet, atau water proofing harus di lakukan rutin 1 x setiap tahun KESALAHAN PERBAIKAN Perbaikan yang asal2an, dan tidak tepat akan menyebabkan kebocoran jangka panjang. Seperti contoh di atas, posisi D diberi seng atau pun karpet pada posisi dibawah reng atau kaso justru menyebabkan akumulasi jumlah air yg tidak terdeteksi bergerak di bawah genteng dan talang. Penyelesaian temporer seperti ini akan merusak seluruh struktur atap di bawah genteng. Ulasan di atas mudah2an bisa memberikan gambaran kepada pembaca tentang penyebab kebocoran atap. Cara menghitung luasan atap Flat datar. Biasanya dipakai untuk dak beton cor Rumus : Kebutuhan luasan atap = Panjang x Lebar Misalnya rumah dengan ukuran 6m x 10m dan Overstek atap 0.8m Luasan atapnya adalah : = (6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m = (7.6m x 11.6m) = 88.16 m2 2. Cara menghitung luasan atap limas / perisai / pelana. Misalnya perhitungan sebagai berikut: Panjang = 10 m1 Lebar = 10 m1 Overstek = 0.6 m1 Kemiringan atap = 30 derajat ( cosinus 30 = 0.8660 ) Bentuk atap limas ( jatuh air k 4 sisi ) dengan overstek keliling ( depan, belakang, kanan, kiri ). Yang pertama harus dilakukan adalah menghitung luas datar atap Rumus: Luas Datar = ( Panjang + Overstek ) x ( Lebar + Overstek ) = ( 10 + 0.6 + 0.6 ) x (10 + 0.6 + 0.6 ) = 11,2 x 11,2 = 125,44 m2 Kemudian menentukan luas miring atap. Rumus : Luas Miring = Luas datar / Cosinus kemiringan atap = 125,44 m2 / 0.8660 = 144,85 m2 Maka luas atapnya adalah 144,85 m2, jika anda ingin belanja ke material maka sebutkanlah hasil luas bidang miring atap yang baru saja dihitung, rumus tersebut juga bisa anda gunakan untuk menghitung luas baja ringan, yang kemudian dikalikan harga meter persegi. kebutuhan atap kita, coba agan lihat gambar denah atap dibawah ini. Menghitung Luas Atap 1. Atap Pelana Kita mulai mencoba luas atap dengan denah rumah yang paling sederhana dulu, dengan bentuk atap pelana. Rencana atap kita adalah berupa garis putus-putus, dengan data sebagai berikut : - sudut kemiringan atap 30° - lebar rumah = 4,00 m - panjang = 8.00 m, dan - overstek 1.00 m. Rumus dasar Luas Segi empat = Panjang (P) x Lebar (L) Karena luas yang akan kita cari bidang miring atap , dengan sudut kemiringan atap 30°, maka kita gunakan rumus trigonometri : Luas bidang miring = (luas bidang datar) : cos 30° oke, lanjut ya, kita pelan-pelan saja, biar enggak pusing. Luas atap = [{ lebar + (2 x overstek) x { panjang + (2 x oversek)}] = [{4.00 m + (2 x 1.00 m)} x { 8.00 m + (2 x 1.00 m)}] : cos 30° = ( 6.00 m X 10.00 m ) : 0,866 = 60.00 : 0.866 = 69,28 m2 jadi luas atap didapat 69,28 m2 dibulakan menjadi 70,00 m2 Selanjutnya kita cari panjang perabung dan nok samping Panjang perabung = 8.00 m + (2 x 1.00 m) = 10.00 m' Panjang nok samping = 4 x ( 3.00 : cos 30°) = 4 x 3,46 = 13,84 m' = 14 m' Gimana, mudah kan? kita lanjut menghitung luas atap untuk bentuk atap limas. 2. Atap Limas Sebelum melangkah luas bidang atap masing-masing, kita hitung dulu panjang sisi miring bidang atap. untuk menghitung bidang sisi miring atap kita pakai rumus: R = L : cos 30° = 4.00 : 0,866 = 4,62 m R = bidang miring atap Luas bidang atap A = {(18.00 + 10.00): 2} x 4.62 = 64.70 Luas bidang atap B = {1/2(8.00 x 4.62 ) }2 = 36.96 Luas bidang atap C = 10.00 x 4.64 = 4.64 Luas bidang atap D = 4.00 x 4.64 = 18.50 Luas bidang atap E = {(12.00 + 4.00) : 2} x 4.62 = 36.96 _________________________________________________ Jumlah total luas atap ------------------------------ = 161.76 m2 dibulatkan------------------------------------------- = 162.00 m2 Catatan : untuk kebutuhan luas atap limas harus ditambah sekitar 2% dari total luas yang ada, karena pada atap limas harus diperhitungkan bahan atap yang terbuang, karena adanya pemotong pada bidang segitiga. Khusus Untuk menghitung panjang jurai, nanti kita akan bahas pada artikel selanjutnya. Menghitung Kebutuhan Bahan Penutup Atap Nah, pekerjaan kita selanjutnya tinggal menghitung kebutuhan bahan penutup atap. Untuk menghitung bahan kebutuhan atap, kita pedomani hasil perhitungan luas atap yang sudah kita cari di atas, dan juga tergantung jenis, type dan merk atap yang akan kita gunakan. Karena setiap jenis, type dan merk bahan atap pasti berbeda ukuran dan daya tutupnya permeter-perseginya. Kita ambil saja salah satu merk atap, misal atap genteng metal Jenis atap ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut: - perlembar = 2 susun - daya tutup atap = 0,576 lembar/ m2 - perabung = panjang efektif 80 cm - nok samping = 1 lembar/m' kebutuhan atap luas bidang atap x daya tutup atap 70.00 m2 : 0,576 lembar/m2 121,5 lembar = 122 lembar Kebutuhan perabung = 10.00 m' : 0.80 m = 12,5 = 13lembar Kebutuhan nok samping = 10 lembar PLAFON Plafon atau sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas bagian dalam dari ruangan bangunan ( rumah ). Fungsi dari pada langit-langit atau plafon adalah : a.Untuk mengurangi panas dari sinar matahari yang melalui bidang atap. b. Untuk menahan kotoran yang jatuh dari bidang atap. c.Untuk menahan percikan air hujan, agar ruangan dan isinya selalu terlindung. d. Supaya ruangan di bawah atap selalu nampak bersih. e.Menambah estetika ruangan, karena konstruksi plafon bisa dibuat beraneka macam bentuk. Bahan untuk pembuatan plafon dapat dibuat dari kepang ( anyaman bambu atau bilik ), papan kayu, asbes semen, tripleks, hardboard, selotex, acustek tile, particle board, jabar wood dan pada saat ini banyak digunakan papan gipsum dan lain-lain. Karena bahan –bahan tersebut meruapakan lembaran –yang relatif tipis, maka pemasangannya memerlukan suatu konstruksi yang khusus dan dari bahan lain sebagai penggantung dimana bahan tadi ditempelkan. Bentuk pemasangan plafon dapat dibuat bermacam –macam sesuai selera pemilik rumah seperti misalnya; langit-langit datar / rat a, melengkung, kesan bertingkat dan langit-langit berventilasi. Bahan yang mudah didapat dan mudah dikerjakan yaitu dari balok –balok kayu yang dipasang saling bersilangan sehingga membentuk petak- petak dengan ukuran tertentu sesuai dengan bahan plafon ter sebut. Bagian-bagian dari konstruksi plafon adalah: a.Balok induk yang dipasang / ditanam pada tembok atau digantungkan dengan kuda - kuda. b. Balok anak ukuran lebih kecil dari balok induk yang dipasangan bersilanngan dengan balok induk. c. Balok pe mbagi yang ukuran bisa sama dengan balok anak atau bisa lebih kecil sedikit dan dipasang bersilangan dengan balok anak. d. Langit - langit atau sering disebut pyan yang bahannya seperti tersebit di atas dan dipasang pada balok tadi. Ukuran yang biasa dip akai sebagai balok penggantung langit - langit seperti daftar di bawah ini : Jarak perletakan ( cm ) Lebar balok (cm) Jarak pemasangan maupun cara pemasangan pengantung plafon berbeda - beda, tergantung dari jenis dan ukuran dari bahan langit - langit yang dipakai. Untuk dapat menetapkan pola dari langit - langit maka perlu memperhatikan: - Bentuk dari ruangannya akan mempengaruhi pola yang di gunakan - Bahan yang digunakan sebagai penutup dapat asbes, triplek ataupun jenis lainya - Tinggi rendahnya penutup - Menggunakan lis atau tidak - Pembagian jalur penutup langit - langit menggunakan modul 100 x 100 cm , 60 x 60 cm atau 60 x 80 cm Agar lebih mudah untuk mempelajari cara pemasangan plafon, di bawah ini diberikan contoh konsruksi plafon dengan bahan dari asben semen yang mempunyai ukuran 100 x 100 cm. Keterangan : Balok induk ukuran 6/12 cm Balok anak ukuran 5/7 cm Balok pembagi ukuran 5/7 atau 4/5 cm Cara pemasangan balok penggantung plafon Hubu ngan antara balok in duk dengan tembok a.Lubanglah tembok tembok pada ketinggian yang telah ditentukan sedalam kurng lebih 2/3 x tebal tembok. b. Masukkan ujung balok induk ke dalam tembok, agar balok tembok stabil pada celah -celah dimasuki spesi. Hubungan antara balok induk dengan balok anak a.Pada balok induk terlebih dahulu dipasang klos dari reng kayu ukuran 2/3 cm, panjang 15 cm dipakukan pada balok induk b. Ujung balok anak dibuat cowakan sesuai dengan tebal dan lebar klos c.Ujung balok anak yang telah dicowak ditumpangkan menempel diatas klos dan dipaku. Hubungan balok anak dengan balok pembagi a.Pada balok anak terlebih dahulu dipasang klos dari reng kayu ukuran 2/3 cm, panjang 15 cm dipakukan pada balok induk b. Ujung balok pembagi dibuat cowakan sesuai dengan tebal dan lebar klos c.Ujung balok pembagi yang telah dicowak ditumpangkan menempel di atas klos dan dipaku Rangkuman Materi a.Dilihat dari kegunaan atau fungsinya bahwa plafon meruapakan bagian dari penampakan interior dari suatu bangunan rumah, maka di dalam pembuatankonstruksi plafon perlu perencanaan yang cukup serius karena merupakan desain interior yang harus mengandung nilai seni terndiri sehingga ruangan atau kamar menjadi arstistik. b. Bahan plafon atau langit –langit terdiri dari bermacam –macam, untuk pemilihannya tergantung dari selera pemilik bangunan. c.Karena langit –langit dari bahan yang relatif tipis, maka pemasangannya memerlukan bahan lain yang disebut penggantung (hanger ) plafon. d. Untuk ruangan yang cukup luas penggantung plafon terbagi menjadi 3 bagian yaitu balok induk, balok anak dan balok pambagi. DAFTAR HARGA PEKERJAAN KONTRUKSI BAJA RINGAN NO JENIS MATERIAL TEBAL HARGA /M2 KET. 1 Baja ringan SNI 0,60 mm Rp.100.000/m2 TERPASANG 2 Baja ringan SNI 0,75 mm Rp.110.000/m2 TERPASANG 3 Baja ringan SNI 0,80 mm Rp.120.000/m2 TERPASANG 4 Baja ringan SNI 1 mm Rp.135.00
KAMI TEAM SPESIALIS RANGKA ATAP BAJA RINGAN
SPESIALIS JASA
BONGKAR ATAP DAN PASANG RANGKA BAJA RINGAN DAN PASANG ATAP
GENTENG METAL PASIR RANGKA ATAP BAJA RINGAN
KUAT ,MURAH,BERKUALITAS
SPESIALIS RANGKA ATAP BAJA
RINGAN-HOLLOW-SPANDECK-PEMASANGAN DLL
CLASSIC
TRUSS Adalah Rangka atap baja ringan
yang memiliki daya tahan terhadap karat ,ringan,kuat yang terbuat dari
Zincalume
Pecah, retak, remuk pada genteng tentunya membuat
celah pada genteng, di situlah sumber air masuk dan mengalir. Mengapa bisa terjadi..?
secara sederhana bisa terjadi karena terinjak pada saat ada pelaksanaan di
bidang atap, bisa juga karena usia genteng yg memang sudah saatnya harus di
ganti dan biasanya terjadi pada genteng beton yg memiliki campuran semen
Bergeser nya posisi genteng;
penyebab bergesernya genteng secara umum yaitu: terinjak oleh binatang seperti
tupai, kucing, dll yg memang sering melintasi wilayah atap, terkena badai angin
yg cukup kencang mampu menggeser kedudukan genteng, penyebab lain adalah
rusaknya struktur kuda2x ataupun reng dan kaso yg sudah lapuk
Nok/bubungan pengikat
genteng pertama mengalami keretakan pada adukan spesi semen acian
DINDING BATAS TETANGGA
Dinding yang berbatasan
dengan tetangga adalah bagian yang sering memunculkan permasalahan bocor, hal
ini dikarenakan karena usia dinding bata dan semen adukan sudah mengalami
keretakan dan bisa diatasi dengan melakukan cheaping kemudian di waterproofing
kembali. Hal lain lagi posisi flashing yg tidak sempurna dalam pemasangannya
mengakibatkan tertariknya adukan semen pada posisi dinding
TALANG
Masalah pada posisi
talang adalah, 1) ukuran talang, perhitungan dimensi talang harus
diperhitungkan cukup untuk menampung debit air
dari bidang atap yg mengalirinya, apabila tidak tercapai maka air akan
meluber keluar 2) jumlah talang tegak (corong air) harus diperhitungkan
jumlahnya agar kecepatan debit air hujan sebanding dengan jumlah air yg di
buang 3) kemiringan talang, umumnya 5% apabila kita ingin mempercepat turunnya
air, secara konservatif 2% sudah cukup 4) water proofing talang beton atau pun
karpet talang yg juga memiliki usia, kebocoran karpet, atau water proofing
harus di lakukan rutin 1 x setiap tahun

KESALAHAN PERBAIKAN
Perbaikan yang asal2an,
dan tidak tepat akan menyebabkan kebocoran jangka panjang. Seperti contoh di
atas, posisi D diberi seng atau pun karpet pada posisi dibawah reng atau kaso
justru menyebabkan akumulasi jumlah air yg tidak terdeteksi bergerak di bawah
genteng dan talang. Penyelesaian temporer seperti ini akan merusak seluruh
struktur atap di bawah genteng.
Ulasan di atas mudah2an
bisa memberikan gambaran kepada pembaca tentang penyebab kebocoran atap.
Cara menghitung luasan atap Flat datar.
Biasanya dipakai untuk dak beton cor
Rumus :
Kebutuhan luasan atap = Panjang x Lebar
Misalnya rumah dengan ukuran 6m x 10m
dan Overstek atap 0.8m
Luasan atapnya adalah :
= (6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m
= (7.6m x 11.6m)
= 88.16 m2
2. Cara menghitung luasan atap limas /
perisai / pelana.
Misalnya perhitungan sebagai berikut:
Panjang = 10 m1
Lebar = 10 m1
Overstek = 0.6 m1
Kemiringan atap = 30 derajat ( cosinus
30 = 0.8660 )
Yang pertama harus dilakukan adalah
menghitung luas datar atap
Rumus:
Luas Datar = ( Panjang + Overstek ) x (
Lebar + Overstek )
= ( 10 + 0.6 + 0.6 ) x (10 + 0.6 + 0.6 )
= 11,2 x 11,2
= 125,44 m2
Kemudian menentukan luas miring atap.
Rumus :
Luas Miring = Luas datar / Cosinus
kemiringan atap
= 125,44 m2 / 0.8660
= 144,85 m2
Maka luas atapnya adalah 144,85 m2, jika
anda ingin belanja ke material maka sebutkanlah hasil luas bidang miring atap
yang baru saja dihitung, rumus tersebut juga bisa anda gunakan untuk menghitung
luas baja ringan, yang kemudian dikalikan harga meter persegi.
kebutuhan atap kita, coba agan lihat
gambar denah atap dibawah ini.
Menghitung Luas Atap
1. Atap Pelana
Kita mulai mencoba luas atap dengan
denah rumah yang paling sederhana dulu, dengan bentuk atap pelana.
Rencana atap kita adalah berupa garis
putus-putus, dengan data sebagai berikut :
- sudut kemiringan atap 30°
- lebar rumah = 4,00 m
- panjang = 8.00 m, dan
- overstek 1.00 m.
Rumus dasar Luas Segi empat = Panjang
(P) x Lebar (L)
Karena luas yang akan kita cari bidang
miring atap , dengan sudut kemiringan atap
30°, maka kita gunakan rumus trigonometri :
Luas bidang miring = (luas bidang datar)
: cos 30°
oke, lanjut ya, kita pelan-pelan saja,
biar enggak pusing.
Luas atap = [{ lebar + (2 x overstek) x { panjang + (2 x
oversek)}]
= [{4.00 m + (2 x 1.00 m)} x {
8.00 m + (2 x 1.00 m)}] : cos 30°
= ( 6.00 m X 10.00 m ) : 0,866
= 60.00 : 0.866
= 69,28 m2
jadi luas atap didapat 69,28 m2
dibulakan menjadi 70,00 m2
Selanjutnya kita cari panjang perabung
dan nok samping
Panjang perabung
= 8.00 m + (2 x 1.00 m)
= 10.00 m'
Panjang nok samping
= 4 x ( 3.00 : cos 30°)
= 4 x 3,46
= 13,84 m'
= 14 m'
Gimana, mudah kan? kita lanjut
menghitung luas atap untuk bentuk atap limas.
2. Atap Limas
Sebelum melangkah luas bidang atap
masing-masing, kita hitung dulu panjang sisi miring bidang atap. untuk
menghitung bidang sisi miring atap kita pakai rumus:
R = L : cos 30°
= 4.00 : 0,866 = 4,62 m
R = bidang miring atap
Luas bidang atap A = {(18.00 + 10.00):
2} x 4.62 = 64.70
Luas bidang atap B = {1/2(8.00 x 4.62 )
}2 = 36.96
Luas bidang atap C = 10.00 x 4.64 = 4.64
Luas bidang atap D = 4.00 x 4.64 = 18.50
Luas bidang atap E = {(12.00 + 4.00) :
2} x 4.62 = 36.96
_________________________________________________
Jumlah total luas atap
------------------------------ = 161.76
m2
dibulatkan------------------------------------------- =
162.00 m2
Catatan : untuk kebutuhan luas atap
limas harus ditambah sekitar 2% dari total luas yang ada, karena pada atap
limas harus diperhitungkan bahan atap
yang terbuang, karena adanya pemotong pada bidang segitiga.
Khusus Untuk menghitung panjang jurai, nanti
kita akan bahas pada artikel selanjutnya.
Menghitung Kebutuhan Bahan Penutup Atap
Nah, pekerjaan kita selanjutnya tinggal
menghitung kebutuhan bahan penutup atap. Untuk menghitung bahan kebutuhan atap,
kita pedomani hasil perhitungan luas atap yang sudah kita cari di atas, dan
juga tergantung jenis, type dan merk atap yang akan kita gunakan. Karena setiap
jenis, type dan merk bahan atap pasti berbeda ukuran dan daya tutupnya
permeter-perseginya.
Kita ambil saja salah satu merk atap,
misal atap genteng metal
Jenis atap ini mempunyai spesifikasi
sebagai berikut:
- perlembar = 2 susun
- daya tutup atap = 0,576 lembar/ m2
- perabung = panjang efektif 80 cm
- nok samping = 1 lembar/m'
kebutuhan atap
luas bidang atap x daya tutup atap
70.00 m2 : 0,576 lembar/m2
121,5 lembar = 122 lembar
Kebutuhan perabung = 10.00 m' : 0.80 m = 12,5 = 13lembar
Kebutuhan nok samping = 10 lembar
PLAFON
Plafon atau
sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas bagian dalam dari
ruangan bangunan ( rumah ).
Fungsi dari
pada langit-langit atau plafon adalah :
a.Untuk
mengurangi panas dari sinar matahari yang melalui bidang atap.
b. Untuk
menahan kotoran yang jatuh dari bidang atap.
c.Untuk
menahan percikan air hujan, agar ruangan dan isinya selalu
terlindung.
d. Supaya
ruangan di bawah atap selalu nampak bersih.
e.Menambah
estetika ruangan, karena konstruksi plafon bisa dibuat
beraneka
macam bentuk.
Bahan untuk
pembuatan plafon dapat dibuat dari kepang ( anyaman bambu atau bilik ), papan
kayu, asbes semen, tripleks, hardboard, selotex, acustek tile, particle board,
jabar wood dan pada saat ini banyak digunakan papan gipsum dan lain-lain.
Karena bahan –bahan tersebut meruapakan lembaran –yang relatif tipis, maka
pemasangannya memerlukan suatu konstruksi yang
khusus dan
dari bahan lain sebagai penggantung dimana bahan tadi
ditempelkan.
Bentuk pemasangan plafon dapat dibuat bermacam –macam sesuai selera pemilik
rumah seperti misalnya; langit-langit datar / rat
a,
melengkung, kesan bertingkat dan langit-langit berventilasi. Bahan yang mudah
didapat dan mudah dikerjakan yaitu dari balok –balok kayu yang dipasang saling
bersilangan sehingga membentuk petak-
petak dengan
ukuran tertentu sesuai dengan bahan plafon ter
sebut.
Bagian-bagian
dari konstruksi plafon adalah:
a.Balok
induk yang dipasang / ditanam pada tembok atau digantungkan
dengan kuda
-
kuda.
b. Balok
anak ukuran lebih kecil dari balok induk yang dipasangan
bersilanngan
dengan balok induk.
c.
Balok pe
mbagi yang
ukuran bisa sama dengan balok anak atau bisa lebih
kecil
sedikit dan dipasang bersilangan dengan balok anak.
d. Langit
-
langit atau
sering disebut pyan yang bahannya seperti tersebit di
atas dan
dipasang pada balok tadi.
Ukuran yang
biasa dip
akai sebagai
balok penggantung langit
-
langit
seperti
daftar di
bawah ini :
Lebar balok
(cm)
Jarak
pemasangan maupun cara pemasangan pengantung plafon berbeda
-
beda,
tergantung dari jenis dan ukuran dari bahan langit
-
langit yang
dipakai.
Untuk
dapat
menetapkan pola dari langit
-
langit maka
perlu memperhatikan:
-
Bentuk dari
ruangannya akan mempengaruhi pola yang di
gunakan
-
Bahan yang
digunakan sebagai penutup dapat asbes, triplek ataupun jenis lainya
-
Tinggi rendahnya
penutup
-
Menggunakan
lis atau tidak
-
Pembagian
jalur penutup langit
-
langit
menggunakan modul 100 x 100 cm , 60
x 60 cm atau
60 x 80 cm
Agar lebih
mudah untuk mempelajari cara pemasangan plafon, di bawah ini
diberikan
contoh konsruksi plafon dengan bahan dari asben semen yang
mempunyai
ukuran
100 x 100
cm.
pembagi
ukuran 5/7 atau 4/5 cm
Cara
pemasangan balok penggantung plafon
Hubu
ngan antara
balok in
duk dengan
tembok
a.Lubanglah
tembok tembok pada ketinggian yang telah ditentukan sedalam kurng lebih 2/3 x
tebal tembok.
b. Masukkan
ujung balok induk ke dalam tembok, agar balok tembok stabil pada celah -celah
dimasuki spesi.
Hubungan
antara balok induk dengan balok anak
a.Pada balok
induk terlebih dahulu dipasang klos dari reng kayu ukuran 2/3 cm, panjang 15 cm
dipakukan pada balok induk
b. Ujung
balok
anak dibuat
cowakan sesuai dengan tebal dan lebar klos
c.Ujung
balok anak yang telah dicowak ditumpangkan menempel diatas klos dan dipaku. Hubungan balok anak dengan balok pembagi
a.Pada balok
anak terlebih dahulu dipasang klos dari reng kayu ukuran 2/3 cm, panjang 15 cm
dipakukan pada balok induk
b. Ujung
balok pembagi dibuat cowakan sesuai dengan tebal dan lebar klos
c.Ujung
balok pembagi yang telah dicowak ditumpangkan menempel di atas klos dan dipaku
Rangkuman Materi
a.Dilihat
dari kegunaan atau fungsinya bahwa plafon meruapakan bagian
dari
penampakan interior dari suatu bangunan rumah, maka di dalam
pembuatankonstruksi
plafon perlu perencanaan yang cukup serius karena merupakan desain interior
yang harus mengandung nilai seni terndiri sehingga ruangan atau kamar menjadi
arstistik.
b. Bahan
plafon atau langit –langit terdiri dari bermacam –macam, untuk pemilihannya
tergantung dari selera pemilik bangunan.
c.Karena
langit –langit dari bahan yang relatif tipis, maka pemasangannya memerlukan
bahan lain yang disebut penggantung (hanger ) plafon.
d. Untuk
ruangan yang cukup luas penggantung plafon terbagi menjadi 3 bagian yaitu balok
induk, balok anak dan balok pambagi.
DAFTAR HARGA
PEKERJAAN KONTRUKSI BAJA RINGAN
NO
|
JENIS MATERIAL
|
TEBAL
|
HARGA /M2
|
KET.
|
1
|
Baja ringan
SNI
|
0,60 mm
|
Rp.100.000/m2
|
TERPASANG
|
2
|
Baja ringan SNI
|
0,75 mm
|
Rp.110.000/m2
|
TERPASANG
|
3
|
Baja ringan
SNI
|
0,80 mm
|
Rp.120.000/m2
|
TERPASANG
|
4
|
Baja ringan
SNI
|
1 mm
|
Rp.135.000/m2
|
TERPASANG
|
Harga dapat berubah sesuai dengan pasar
DAFTAR HARGA BAJA RINGAN
BAJA + ATAP
METAL PASIR 0,75 210.000/M2 TERPASANG
METAL PASIR 1ML 230.000/M2 TERPASANG
BAJA + ATAP GALVALUME
BAJA0,75+GALVALUME 0,25 210.000/M2 TERPASANG
BAJA 0,75+GALVALUME 0,3 220.000/M2 TERPASANG
GORDENGAN 0,7 110.000/M2 TERPASANG
KANOPI + SPANDEK 210.000/M2 TERPASANG
DAFTAR HARGA BAJA RINGAN
BAJA + ATAP
METAL PASIR 0,75 210.000/M2 TERPASANG
METAL PASIR 1ML 230.000/M2 TERPASANG
BAJA + ATAP GALVALUME
BAJA0,75+GALVALUME 0,25 210.000/M2 TERPASANG
BAJA 0,75+GALVALUME 0,3 220.000/M2 TERPASANG
GORDENGAN 0,7 110.000/M2 TERPASANG
KANOPI + SPANDEK 210.000/M2 TERPASANG
KEUNGGULAN
- TAHAN LEBIH LAMA TERHADAP KARAT
- TIDAK MEMPERBESAR RESIKO API
- CEPAT,RAPI DAN KUAT
- STRUKTUR KOKOH
- PEMASANGAN TERLATIH DAN BERKUALITAS
- TIDAK PERLU DI CAT
- TAHAN TERHADAP RAYAP
- DAPAT MENGGUNAKAN SEGALA MACAM TIPE GENTENG
- BAHAN YANG MEMPUNYAI TENSIL STRENGH/KUAT TARIK 550 MPAP
- BAJA RINGAN SUDAH SNI
RANGKA ATAP BAJA RINGAN
PENGGANTI KAYU
MENERIMA
- APLIKATOR BAJA RINGAN
- BAJA C DAN RENG
- HOLLO
- LISTPLANG
- GENTENG METAL PASIR DAN POLOS
- PASANG PLAFON
- ALMUNIUM FOIL
- DYNABOLT
- SCREW
- GALVALUME
CARA
ORDER
KIRIM SMS
/BBM / EMAIL
HP:0878-7551-0311(XL)
0858-6545-1622(INDOSAT)
BBM:54B740DD
EMAIL:khadirin417324@gmai.com
Posting Komentar